Sejarah Indonesia tidak bisa dilepaskan dari peran dan pejuangan pesantren. Sejak masa awal kedatangan Islam, terutama pada masa walisongo hingga masa penjajahan belanda,masa kemerdekan hingga kini, persantren telah menyumbang sejuta jasa yg tak ternilai harganya bagi Indonesia terutama kepada pengembangan agama Islam.
Sebut saja Raden Fatah raja pertama demak adalah santri pesantren Sunan Ampel.
Begitu pula Sunan Giri,Sunan Kalijaga, Sunan Muria, Sunan Kudus yg merupakan panglima perang kerajaan Demak adalah generasi awal santri pesantren yg perannya dalam penyebaran agama Islam sangatlah besar.
Dalam masa penjajahan, dijawa ada nama Pangeran Diponegoro, di sumatra ada tuanku Imam Bonjol yg dijuluki harimau nan salapan, di Aceh ada Teuku Umar dan Teuku Ciktidiro, di Makasar ada Syeh Yusuf yg kesemuanya berjuang mengorbankan jiwa dan raga menentang penjajah Belanda.
Pada kurun waktu tahun 1900san, muncul pula nama-nama besar seperti KH Hasyim Asyari, Hos Cokroaminoto pendiri SI (sarekat islam), KH Ahmad Dahlan, dan lain sebagainya.
Pada masa kemerdekaan, muncul nama-nama seperti KH Wahab Hasbullah, M. Natsir, KH Wahid Hasyim, Buya Hamka, KH Saifuddin Zuhri. Dan pada masa sekarang terdapat KH Maemun Zubair dimana bisa kita lihat perannya dalam dunia politik maupun pengembangan agama islam. Ada pula Gus Dur yg suka kontroversi, Hidayat Nur Wahid, Din Syamsyuddin, KH Hasyim Muzadi dan banyak lagi.
Maka dari itu, dalam hal ini kami akan membagi pesantren menjadi empat periode; periode masa awal islam di Indonesia, periode penjajahan, periode kemerdekaan, periode reformasi sampai sekarang.
Pendahuluan
Pesantren atau pondok pesantren adalah sekolah Islam berasrama. Para pelajar pesantren disebut santri. Kata santri menurut profesor Johns berasal dari bahasa Tamil yg berarti guru mengaji. Sedang kata pondok berasal dari bahasa arab funduq yg berarti hotel atau asrama.
Dalam bukunya “Tradisi Pesantren” Zamakhsyari Dhofier menyatakan; “pondok, masjid, santri, pengajaran kitab-kitab islam klasik dan kyai merupakan lima elemen dasar dari tradisi pesantren”. Jadi bisa dibilang kelima hal tersebut adalah syarat atupun rukun berdirinya pondok pesantren.
Satu hal yg menarik adalah disebutkanya masjid. Ya sejak zaman Nabi masjid memang menjadi pusat pendidikan islam dan kedudukan ulama yg menjadi pewaris para nabi menuntut mereka untuk mewarisi sunnah nabi tersebut.Dan sejarah pun membuktikan bahwa pembangunan pondok selalu didahului dengan pembangunan masjid dimana sang kyai mengajar. Kemudian ketika santri sudah cukup banyak sehingga memerlukan tempat penginapan barulah dibangun pondok, seperti halnya yg terjadi pada pesantren tebu ireng dan juga pesantren al-anwar kita ini.
Tujuan didirikannya pesantren -menurut yg disebutkan Wiki Pedia- adalah untuk memperdalam pengetahuan tentang Al-Qur’an dan Sunnah Rasul, dengan mempelajari bahasa Arab dan kaidah-kaidah tata bahasa bahasa Arab. Hal tersebut memang benar adanya, namun disamping itu menurut kami, tujuan didirikannya pesantren adalah sebagai pusat dakwah islamiyyah dalam rangka menyebarluaskan ajaran agama Islam dan meningkatkan iman dan ketakwaan kaum muslim.
Pesantren Dimasa Awal Islam
Terdapat kesepakatan diantara ahli sejarah Islam yg menyatakan bahwa pendiri pesantren pertama adalah dari kalangan Walisongo, namun terdapat perbedaan pendapat mengenai siapa dari mereka yg pertama kali mendirikannya. Ada yg mengganggap bahwa Maulana Malik Ibrahim-lah pendiri pesantren pertama, adapula yg menganggap Sunan Ampel, bahkan ada pula yg menyatakan pendiri pesantren pertama adalah Sunan Gunung Jati Syarif Hidayatullah. Akan tetapi pendapat terkuat adalah pendapat pertama.
Sedang mengenai pendapat yg menyatakan pesantren paling tua adalah pesantren Tegalsari Ponorogo maka hal tersebut tidak sampai menafikan hal yg kami sebutkan diatas. Karena yg dimaksud adalah pendirian dan pelembagaan pesantren pertama kali.
Peran dan pengaruh pesantren pada masa ini sangatlah kuat. Dimulai dengan Maulana Malik ibrahim, beliau mendirikan pesantren guna mempersiapkan kader-kader terdidik untuk melanjutkan perjuangan menyebarkan agama islam.
Kemudian datang Sunan Ampel atau Raden Rahmat ia mendirikan pesantren di daerah rawa-rawa pemberian Majapahit. Pesantren tersebut merupakan sentra pendidikan yg sangat berpengaruh di nusantara bahkan mancanegara. Diantara murid-murid beliau adalah Sunan Giri yg mendirikan pesantren Giri Kedaton, beliau juga merupakan penasehat dan panglima militer ketika Raden Patah melepaskan diri dari Majapahit. Keahlian beliau dalam fiqh menyebabkan beliau diangkat menjadi mufti setanah jawa.
Diantara murid beliau adalah Raden Patah raja pertama kerajaan demak yg juga putra raja terakhir Majapahit Prabu Brawijaya v. Kerajaan Demak merupakan kerajaan Islam pertama di Jawa yg dibimbing oleh para Walisongo. Pada masa Raden Patah pula kerajaan Demak mengirimkan ekspedisi ke Malaka yg dipimpim Adipati Unus untuk merebut selat Malaka dari tangan Belanda.
Dan jika kita teliti tentang sisilsilah ilmu para Walisongo, kita akan menemukan bahwa kebanyakan sisilsilahnya akan sampai pada Sunan Ampel. Sebut saja Sunan Kalijaga, belia adalah murid Sunan Bonang yg merupakan Putra Sunan Ampel. Begitu pula Sunan Kudus yg banyak menuntut ilmu dari Sunan Kalijaga. Mereka semua ini punya jasa yg sangat dalam penyebaran agama islam.
Begitulah pesantren pada masa Walisongo, ia digunakan sebagai tempat menimba ilmu sekaligus untuk menempa para santri guna menyebarluaskan ajaran agama Islam, mendidik kader-kader pendakwah guna disebarkan keseluruh nusantara. Dan hasilnya bisa kita lihat sendiri, Islam menjadi agama mayoritas di Indonesia dan bahkan bukan hanya itu jumlah pengikutnya adalah yg terbanyak di dunia.
Setelah itu muncul pula pesantren-pesantren lain yg mengajarkan ilmu agama diberbagai bidang berdasarkan kitab-kitab salaf.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar